Butuh Bantuan?
Efek Buruk Tidur Sore, Salah Satunya Insomnia

Setelah seharian penuh mengejar deadline atau bekerja keras tanpa henti, lelah yang bertumpuk mungkin membuat kita tak tahan untuk tidur sejenak di sore hari. Walau terlihat seperti solusi yang instan, ternyata tidur sore bukanlah pilihan yang bijak. Ya, efek buruk tidur sore ternyata bukan mitos belaka.
Tidak seperti tidur siang yang justru membawa banyak manfaat, sore hari adalah waktu yang tanggung jika kita memutuskan untuk tidur. Waktu mendekati malam ini, cenderung akan memengaruhi pola tidur jika kita lakukan terlalu sering.
Mengapa Tidak Dianjurkan Tidur Sore?
Menurut laman Sleep Foundation, tidur siang idealnya dilakukan sebelum pukul tiga sore atau setidaknya delapan jam sebelum waktu tidur malam. Tidur setelah jam tersebut justru dapat mengganggu siklus tidur yang sudah menjadi kebiasaan, bahkan memperbesar risiko masalah kesehatan dalam jangka panjang.
Waktu tidur yang tidak tepat pada sore hari juga membuat tubuh kita lebih rentan terhadap insomnia dan masalah kesehatan kronis lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pola dan waktu tidur yang tepat agar tidak tergoda tidur di sore hari.
Efek Buruk Tidur Sore
Meski terkadang sulit menahan kantuk, apalagi setelah melakukan aktivitas melelahkan selama seharian penuh, berikut beberapa efek buruk tidur di sore hari. Beberapa efek berikut bisa menjadi pengingat bagi kita untuk menghindari tidur di sore hari.
1. Gangguan Ritme Sirkadian
Ritme sirkadian adalah istilah untuk jam biologis tubuh yang mengatur kapan waktu terbaik untuk beristirahat dan beraktivitas. Ketika kita tidur di atas jam tiga sore, ritme ini dapat terganggu. Jam biologis yang terganggu membuat tubuh bingung kapan harus beristirahat dan kapan harus aktif kembali.
Tidak hanya berpotensi memicu insomnia, gangguan ritme sirkadian juga bisa meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas, gula darah, hingga depresi. Karena tidur bagi manusia, sangat erat kaitannya dengan pengaturan hormon, nafsu makan, dan metabolisme.
2. Insomnia
Salah satu efek buruk dari tidur di sore hari adalah kesulitan tidur di malam hari. Bahkan jika saja kita berhasil tidur, kemungkinan besar kualitas tidur yang kita peroleh akan menurun karena tubuh sebetulnya belum merasa lelah secara alami.
Hasilnya, kita akan sering terbangun keesokan paginya dalam kondisi kurang segar dan tetap merasa lelah. Tidur di sore hari dapat menyebabkan kadar kortisol tetap tinggi pada malam hari, sehingga sulit untuk tidur.
3. Penurunan Fungsi Kognitif
Apakah kalian pernah merasa linglung setelah tidur di sore hari? Kondisi ini dikenal sebagai sleep inertia, yaitu saat tubuh dan pikiran bertransisi antara kondisi tidur dan terjaga. Tidur di sore hari dapat memengaruhi konsentrasi dan daya ingat, yang menyebabkan kita kesulitan berpikir jernih dan fokus setelah bangun.
Saat kita tidur di sore hari, kita melewati beberapa fase tidur yang berbeda. Jika kita tiba-tiba terbangun saat berada di fase tidur yang lebih dalam, tubuh akan merasa lebih grogi dan sulit berkonsentrasi. Dan berkaitan dengan ritme sirkadian, hal ini bisa membuat tubuh merasa belum waktunya tidur saat malam hari tiba.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Berbagai penelitian, termasuk yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One pada tahun 2022, mengindikasikan bahwa tidur malam yang buruk berhubungan dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan depresi dalam jangka panjang.
Studi ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan tidur kurang berkualitas cenderung memiliki kondisi multimorbiditas, atau lebih dari satu penyakit kronis, yang bisa memperburuk kesehatan seiring bertambahnya usia.
Tips Menahan Kantuk di Sore Hari
Jika kantuk mulai menyerang sore hari, kita tidak selalu harus tidur untuk mengatasinya. Buktinya, ada beberapa cara untuk tetap terjaga dan segar tanpa harus mengorbankan waktu tidur untuk menghindari efek buruk tidur di malam hari.
1. Jangan Berada di Tempat Gelap
Cahaya terang, terutama sinar matahari, membantu tubuh untuk merasa lebih terjaga dan berenergi. Cobalah berjalan keluar sejenak untuk menikmati sinar matahari atau pindah ke area dengan cahaya yang lebih terang.
Paparan cahaya dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang membuat kita merasa mengantuk. Ketika kita terpapar cahaya, produksi melatonin otomatis akan berkurang, sehingga kita merasa lebih segar dan terjaga.
2. Selingi dengan Camilan
Rasa lelah dan kantuk kadang dipicu oleh gula darah yang menurun. Saat gula darah turun, tubuh akan mengirimkan sinyal bahwa ia membutuhkan energi tambahan. Camilan sehat seperti yoghurt, kacang-kacangan, atau buah-buahan dapat membantu menstabilkan energi.
3. Minum Sedikit Kafein
Kafein bekerja dengan cara memblokir adenosin, senyawa dalam otak yang menyebabkan rasa kantuk. Minum secangkir kopi atau teh dapat membuat kita lebih segar. Namun, konsumsi kafein perlu dibatasi agar tidak mengganggu kualitas tidur malam.
Dengan ini, kafein akan memperpanjang waktu yang dibutuhkan tubuh untuk merasa mengantuk. Namun, pastikan kita tetap mengutamakan air putih untuk menghindari dehidrasi setelah seharian penuh beraktivitas.
Pola Tidur yang Bagus untuk Badan yang Sehat
Meski tidur di sore hari mungkin terkesan sepele bagi sebagian orang, nyatanya kebiasaan ini bisa memberikan dampak yang serius bagi kesehatan. Oleh karena itu, untuk menghentikannya, perbaiki pola tidur dan terapkan gaya hidup sehat.
Jadwalkan waktu tidur dan bangun yang konsisten setiap hari, hindari kafein terlalu larut, dan luangkan waktu untuk relaksasi sebelum tidur. Ini semua akan membantu kita untuk meningkatkan kualitas tidur pada malam hari.
Jika kalian memiliki masalah dengan gangguan tidur, seperti insomnia, sleep apnea, dan lain sebagainya, Herba TDR adalah solusi yang tepat untuk mengobatinya. Terbuat dari Centella asiatica, Myristica fragrans, hingga Curcuma xanthorrhiza, komposisi ini secara empiris terbukti mampu meredakan gangguan tidur.