Butuh Bantuan?
Sering Terbangun Tengah Malam, Gejala Gangguan Tidur?

Terbangun dari tidur di tengah malam adalah pengalaman umum yang hampir setiap orang pernah mengalaminya. Ada yang terbangun untuk buang air kecil, merasa kepanasan, atau bahkan tanpa alasan jelas. Sering terbangun di tengah malam diyakini menjadi salah satu gejala gangguan tidur, benarkah demikian?
Normalkah Sering Terbangun di Tengah Malam?
Secara umum, terbangun dari tidur beberapa kali dalam semalam adalah hal yang relatif normal. Bahkan, menurut penelitian, kebanyakan orang bisa saja terbangun sebanyak 1–6 kali dalam satu malam tanpa menyadari apa alasan di balik ia bangun tersebut.
Namun, kondisi ini menjadi tidak normal jika setelah terbangun, kita mengalami kesulitan untuk tidur kembali. Selain itu, merasa terganggu secara emosional, seperti munculnya rasa sedih, kesepian, atau putus asa. Jika ini terjadi, mungkin ada masalah kesehatan fisik maupun mental yang mendasarinya.
Penyebab Sulit Tidur Kembali saat Terbangun di Tengah Malam
Meskipun terbangun di malam hari terkadang merupakan hal biasa yang dialami kebanyakan orang, ada berbagai faktor yang bisa membuatnya menjadi lebih sering atau bahkan mengganggu kualitas tidur. Berikut beberapa penyebab yang mungkin saja terjadi.
1. Gangguan Tidur
Gangguan tidur seperti insomnia, narkolepsi, restless legs syndrome, sleep apnea, hingga parasomnia bisa saja menjadi penyebab utama kita sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali.
Misalnya, pada kasus sleep apnea, saluran pernapasan yang terhalang menyebabkan terhentinya pernapasan sementara waktu. Kita mungkin terbangun karena batuk atau sesak napas yang mengganggu.
2. Mendengkur
Mendengkur tidak hanya mengganggu pasangan tidur, tetapi juga bisa mengganggu tidur kita sendiri. Penyempitan saluran pernapasan atau hambatan di tenggorokan menjadi penyebab mendengkur dan kerap kali ada hubungannya dengan sleep apnea, yang membuat penderitanya sulit tidur nyenyak.
3. Masalah Hormonal
Perubahan hormon memang sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur kita. Terlebih bagi perempuan, ketika mengalami fase-fase alami kehidupan, seperti menstruasi, kehamilan, dan menopause, tidak jarang akan mengalami distraksi saat tidur.
Hormon progesteron yang meningkat saat hamil, misalnya, bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil sehingga membuat ibu hamil lebih sering terbangun di tengah malam. Selain itu, progesteron juga dapat membuat tubuh terasa lebih lelah dan meningkatkan suhu tubuh.
4. Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur
Minum kopi atau mengonsumsi kafein pada malam hari dapat mengganggu tidur, karena kafein dapat menghambat reseptor adenosin di otak, yang seharusnya menciptakan rasa kantuk. Adenosin ini berfungsi seperti sinyal bagi tubuh untuk merasa lelah dan mendorong kita untuk tidur.
Kebiasaan merokok, makan mendekati waktu tidur, serta bermain ponsel atau perangkat elektronik sebelum tidur juga bisa mengurangi kualitas tidur. Faktor-faktor tersebut merupakan stimulan yang dapat mengganggu produksi hormon melatonin di dalam tubuh.
5. Efek Samping Obat
Beberapa obat seperti beta-blockers, diuretik, dan antidepresan memiliki efek samping yang dapat mengganggu tidur. Beta-blockers, misalnya, menghambat produksi melatonin, hormon yang berfungsi dalam mengatur siklus tidur.
6. Gangguan Psikologis dan Penyakit
Stres yang berkepanjangan meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh, memicu peningkatan denyut jantung dan tekanan darah sehingga tubuh tetap terjaga. Ketika sedang stres, tubuh akan merilis hormon kortisol sebagai respons alami.
Penyakit seperti sakit punggung, sakit kepala, temporomandibular joint syndrome, asma, penyakit Parkinson, hingga gagal jantung bisa membuat kita terbangun di malam hari. Kondisi ini menyebabkan rasa tidak nyaman yang mengganggu tidur dan membuat sulit untuk kembali terlelap.
7. Jam Tidur Tidak Teratur
Ritme sirkadian yang terganggu, terutama pada lansia, dapat menyebabkan mereka bangun terlalu pagi atau mengalami kesulitan tidur kembali setelah terbangun. Seiring bertambahnya usia, jam biologis manusia cenderung mengalami perubahan.
Begitu juga dengan pekerja yang sedang berganti shift, kebiasaan tidur berganti-ganti waktu, dan sejenisnya, dapat membuat siklus tidur tidak teratur. Hal ini dapat mengakibatkan bangun tidur terlalu pagi, mengantuk di siang hari, hingga kesulitan untuk terlelap kembali saat terbangun.
Cara Mengatasi Sering Terbangun Tengah Malam
Jika penyebab sering terbangun di tengah malam bukan kondisi medis, beberapa perubahan dalam gaya hidup sebetulnya dapat membantu mengurangi frekuensinya. Ada beberapa trik yang bisa kita lakukan. Apa saja itu?
- Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari agar ritme dan pola tidur terjaga.
- Hindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur.
- Matikan lampu, atau gunakan lampu tidur jika takut kegelapan.
- Hindari kebisingan dan atur suhu ruangan agar nyaman.
- Cobalah berbagai posisi hingga menemukan yang paling nyaman.
- Lakukan olahraga di siang hari untuk membantu tubuh lebih siap tidur di malam hari, tetapi hindari olahraga mendekati waktu tidur.
- Hindari makan berat sebelum tidur. Makan berat terlalu dekat dengan waktu tidur bisa mengganggu proses pencernaan dan membuat tidur tidak nyaman.
- Kurangi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin, terutama di sore dan malam hari.
Jika berbagai usaha ini belum efektif dan masalah tetap berlanjut, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, penderita gangguan tidur juga bisa mengonsumsi kapsul Herba TDR untuk mengatasinya. Formulasi Myristica fragrans dan Centella asiatica di dalamnya, dapat meredakan gejala gangguan tidur dan rasa cemas.